Batu, kota-batu.kpu.go.id - (14 Juni 2023) - Upaya mewujudkan pemilu aman dan damai terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya, menjauhkan politisasi agama dan politik identitas dalam momentum pemilu. Hal tersebut menjadi bahasan utama dalam acara “Jagongan Bareng Menuju Pemilu Damai Tanpa Politisasi Agama” oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Batu, Senin (12/6/2023). Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai stakeholder tersebut, dibahas bagaimana cara mewujudkan Pemilu 2024 agar bisa berjalan damai, terutama menghilangkan isu politisasi agama sebagaimana terjadi pada pemilu sebelumnya. Untuk kepentingan tersebut, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyebutkan pemuka agama yang memiliki legitimasi sosial dan spiritual memiliki peran penting. Sementara itu, Anggota KPU Kota Batu Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, Marlina menyebutkan jika politisasi agama digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk memperoleh suara dukungan atau memenangkan pemilu. Yang terjadi, lanjutnya, ialah penyebaran berita hoaks terhadap isu-isu sensitif tersebut. Oleh karena itu, Marlina menegaskan agar semua pihak berupaya mendorong dan mengedukasi masyarakat agar cerdas dalam pemilih sekaligus menghindari isu hoaks, maupun isu SARA lainnya. Kerja tersebut, kata Marlina, tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU, melainkan seluruh stakeholder. “Tugas kami juga melakukan edukasi, melalui media sosial, atau ke sekolah-sekolah, pertemuan keormasan. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pemilih. Memang tidak bisa instan, sehingga perlu dilakukan beberapa kali dan bantuan masyarakat,” tegasnya. Sejalan dengan maksud tersebut, Ketua Bawaslu Kota Batu, Abdur Rochman menyatakan bahwa peserta pemilu tidak boleh menggunakan tempat ibadah untuk kegiatan kampanye dan sejenisnya. Lembaganya juga selalu mendorong agar pemuka agama yang tergabung dalam FKUB untuk menjaga kemurnian tempat ibadah masing-masing. (Ats)